Mengerjakan soal tes/ujian itu akan terasa mudah jika kalian menguasai bahan ujinya, dan tes/ujian itu akan terasa sangat tulis ketika kalian belum/tidak menguasai bahan ujianya. Nah, apa sajakah langkah yang bisa ditempuh untuk meraih sukses dalam tes/ujian. Setelah kalian bersungguh-sungguh belajar, inilah caranya. Tulisan ini merupakan lanjutan tulisan tentang Tips Sukses Belajar IPA, yang akan memaparkan sedikit tips untuk menaklukkan soal-soal tes/ujian IPA. Semoga bermanfaat. Nah, berikut ini tips sukses untuk mengerjakan soal-soal IPA :
1. Mulailah seluruh kegiatan dengan doa. Semoga Dia membimbing kita dalam kegiatan tersebut.
2. Buang jauh-jauh setiap niat dan kesempatan untuk berbuat tidak jujur dan curang dalam mengerjakan soal-soal nanti. Mengerjakan dengan jujur sesuai kemampuan yang dimiliki itu lebih baik dan lebih utama dibandingkan mengerjakan dengan cara tidak jujur dengan cara, alasan, dan tujuan apapun. Kejujuran itu adalah modal utama meraih kebahagiaan. Nantinya yang akan merasakan dampaknya adalah diri sendiri. Awal pembentukan karakter yang mulia bisa jadi berawal disini.
3. Menyiapkan energi yang cukup untuk berfikir. Usahakan sebelum tes/ujian kalian sudah makan/sarapan. Berfikir itu memerlukan energi yang cukup besar untuk kerja otak, jadi bantulah tubuh kalian sendiri dengan menyediakan nutrisi yang cukup.
4. Menyiapkan seluruh perlengkapan tes/ujian dengan baik, yakinkan bahwa di tempat alat tulismu sudah tersedia : bolpoin, pensil, penghapus, rautan pensil, penggaris. Minimal ada alat-alat itu.
5. Akan lebih baik membawa alat penunjuk waktu (jam tangan) agar bisa memperhitungkan waktu dalam mengerjakan soal.
6. Selalu awali mengisi lembar jawab dengan melengkapi identitas. Menuliskan nama, kelas, dll. kelihatannya sepele, namun jika sampai lupa bisa berakibat fatal. Jadi jangan sampai hal ini nantinya akan menyulitkan kalian.
7. Setelah menerima soal, periksa dengan baik keutuhan dan kelengkapan soal, tentang jumlah halamannya, cetakannya, dan jumlah soalnya. Sempatkan melihat sekilas tipe-tipe soalnya.
8. Mulailah mengerjakan soal. Baca dengan teliti petunjuk umum untuk mengerjakan soal. Jika menemukan soal yang tidak jelas/tidak lengkap segera laporkan kepada pengawas.
9. Perhitungkan antara jumlah soal dan waktu yang disediakan, perkirakan untuk setiap soal memerlukan waktu berapa menit, usahakan menggunakan waktu seefisien mungkin.
10. Mulailah mengerjakan dari soal-soal yang dianggap mudah, lewati dulu soal yang dirasa sulit atau sangat sulit.
11. Setelah selesai mengerjakan soal-soal yang dianggap mudah, mulailah mengerjakan soal yang agak sulit, sulit, atau sangat sulit dengan mempertimbangkan waktu yang tersedia. Jangan terpaku pada salah satu soal yang terasa sangat sulit sehingga membuang banyak waktu. Khusus untuk soal yang sangat sulit, sempatkan untuk mencatatnya di lembar kertas buram (untuk mencoba mengerjakan lagi/mencari jawabannya setelah tes/ujian selesai)
12. Untuk soal-soal yang perlu mengerjakan dalam waktu lama, seperti soal hitungan yang proses mengerjakannya bertingkat dan memerlukan banyak rumus dan hitungan, kerjakan dengan sungguh-sungguh dengan mengoptimalkan waktu. Jika merasa bisa/mungkin untuk mengerjakannya, kerjakan dengan serius sampai menemukan jawaban yang tepat. Jangan dulu beralih ke soal lain, agar fokus dalam mengerjakan. Karena, jika belum selesai mengerjakan lalu beralih ke soal lain, untuk mengerjakannya lagi perlu mengulang lagi dari awal.
Untuk soal Biologi :
13. Jika soal itu berupa kalimat, bacalah dengan teliti maksud dari pertanyaannya, pahami betul-betul tentang apa yang ditanyakan. Jika perlu ulangi beberapa kali sampai benar-benar bisa memahami maksud pertanyaan tersebut. Kemudian untuk jawaban, pilih atau jawab yang benar-benar ‘nyambung’ dengan kalimat di soal.
14. Jika pertanyaan atau pilihan jawaban itu berupa istilah biologi/bahasa latin/Yunani, ingat-ingat betul arti atau maknanya. Kaitkan suatu istilah itu dengan kata yang bisa membuatmu ingat. Contoh : Organ yang merupakan bagian sistem peredaran darah adalah … (a.intestine, b.femur, c.cor, d.bisep, e.trachea). untuk menjawabnya, kalian harus memahami istilah latin untuk setiap organ. Kunci : ingat istilah di bidang kedokteran – kardiologi (yang berhubungan dengan jantung), jadi pilihan jawabannya adalah : cor.
15. Hati-hatilah untuk soal yang mengandung kata “kecuali” atau “tidak”. Pahami betul-betul makna kalimat dalam soal. Jangan terburu-buru memberi jawaban sampai benar-benar bisa memahami maksud dari soal yang disampaiikan, sekali lagi hati-hati, jangan sampai terkecoh.
16. Jika soal berupa diagram/grafik, satu-satunya cara adalah kalian bisa membaca diagram/grafik. Pahami betul-betul informasi yang disampaikan melalui tabel, kemudian jawablah sesuatu dengan kalimat pertanyaan yang disesuaikan dengan tabel. Jadi, sebelumnya belajarlah dahulu membaca diagaram/grafik. Diagram/grafik yang ditampilkan di soal bisa berupa lingkaran, batang, garis, atau yang lain. Pahami betul-betul bentuk dan angkanya.
17. Jika soal/jawaban berupa tabel, pahami informasi yang disampaikan melalui tabel tersebut. Bacalah dengan teliti tiap-tiap kolomnya. Kaitkan dengan tepat tiap kotak antara kolom (vertical) dan baris (horizontal) dalam tabel.
18. Jika soal/jawaban berupa gambar. Pahami betul maksud/informasi dari gambar tersebut. Jika gambar kurang jelas, tanyakan pada guru/pengawas. Jangan sampai keliru/salah memahami gambar dalam soal. Dalam sebuah soal, bisa jadi informasi utama itu berada di dalam gambar yang disajikan, jadi telitilah dalam memahami gambar. Namun, bisa juga jika dalam soal tersebut gambarnya adalah sebuah pengecoh atau jebakan saja. Jadi, telitilah melihat dan memahami gambar.
19. Jika dalam soal diminta untuk memberi keterangan pada gambar, pahami betul-betul nama-nama bagian dalam gambar. Jika memungkinkan, bayangkan bentuk asli dari gambar tersebut, seolah-olah kalian bisa melihat sendiri tiap-tiap bagian tersebut, kemudian perlahan-lahan ingat nama bagian-bagiannya, dan juga fungsingya.
20. Jika soal berupa skema/siklus/atau jaring-jaring, kalian bisa menggunakan logika (sesuatu yang paling masuk akal), namun yang lebih utama adalah kalian benar-benar memahami skema/siklus/jaring-jaring tersebut. Namun sebagai alternatif, gunakanlah logika kalian.
21. Jika dalam soal diminta memilih pernyataan yang benar, carilah dulu pernyataan yang salah. Pilihan yang salah itu dijadikan sebagai patokan untuk tidak memilihnya.
22. Jika soal berupa hitungan (bisa berupa kepadatan populasi, kelimpahan, jumlah/perubahan jumlah penduduk, atau yang lain), gunakan logika jika memungkinkan, namun jika tidak ingat-ingat rumus untuk menghitungnya berdasarkan besaran-besaran yang diketahui pada soal. Catat dahulu semua besaran yang diketahui, baru menggunakan rumus untuk menyelesaikan penghitungannya. Yang utama, telitilah dalam menghitung.
23. Jika ketika mengerjakan soal kalian lupa, tenangkanlah diri, jangan panik karena lupa. Ingat-ingatlah sesaat, kalau belum juga ingat, cobalah untuk mengalihkan ke soal yang lain. Jika soal yang lain sudah dikerjakan, kembalilah untuk mengerjakan soal yang kalian lupa jawabannya. Jika masih saja lupa setelah berusaha mengingat-ingat, cobalah catat kata kunci dari soal tersebut untuk kalian cari jawabannya setelah tes/ujian selesai.
24. Biologi adalah mata pelajaran yang di dalamnya banyak terdapat istilah-istilah dalam bahasa latin. Satu-satunya cara agar dalam mengerjakan soal kalian bisa sukses adalah mengetahui arti dari tiap istilah tersebut. Jika dalam mengerjakan soal kalian lupa dengan arti/makna istilah-istilah tersebut, usahakan pada saat mengerjakan soal kalian punya secarik kertas. Catatlah di kertas itu istilah-istilah yang kalian lupa, kemudian setelah tes/ujian selesai, segera cari artinya, ingat-ingat dengan baik agar pada saat tes/ujian berikutnya kalian tidak lupa lagi.
25. Dalam beberapa kasus, kalian bisa menggunakan anggota tubuh kalian untuk mengingat-ingat beberapa hal karena tubuh kalian juga merupakan bagian dari benda hidup. Contoh : peristiwa inspirasi dan ekspirasi pada pernafasan, gunakan dada dan perut kalian untuk mengamati proses bernafas. Agar lebih mudah menerapkan trik ini, sebelum kalian melaksanakan tes, biasakanlah ketika belajar kalian menggunakan anggota tubuh untuk memahami materi atau untuk menghafalkan.
Untuk Soal Fisika :
26. Untuk soal Fisika yang berupa uraian/kalimat, atau yang dilengkapi dengan gambar, tabel, grafik, atau diagram, cara mengerjakannya hampir sama dengan cara mengerjakan soal biologi.
27. Siapkan kertas buram untuk mengerjakan soal yang berupa hitungan. Jika belum ada segeralah meminta kepada pengawas.
28. Jika soal berupa hitungan dan pada soal diketahui besaran-besarannya, yang pertama harus dilakukan adalah mencatat dahulu besaran-besaran yang diketahui beserta dengan nilai dan satuannya. Setelah itu, cek sekali lagi satuannya, apakah sudah sama atau ada yang harus dikonversi. Jika ada yang harus dikonversi maka ubahlah sesuai dengan ketentuan secara matematis. Kemudian tentukan rumus untuk menghitungnya, dan hitunglah dengan teliti.
29. Jika ketika mengerjakan soal kalian lupa pada rumusnya, lihat satuan yang ditanyakan pada jawaban. Contoh : hitunglah kecepatan dari …, pada pilihan jawaban diketahui satuannya adalah m/s, maka untuk menentukan rumus kecepatan adalah dengan menggunakan besaran dari satuan m (meter) dan s (sekon). Besaran dari satuan ‘m’ adalah jarak (s) dan besaran dari satuan ‘s’ adalah waktu (t). Jadi rumusnya adalah v = s/t.
30. Jika kalian lupa dengan rumus yang harus digunakan untuk menghitungnya, perhatikan juga besaran apa saja yang diketahui pada soal. Contoh : hitunglah energi listrik yang digunakan …, jika pada soal besaran-besaran yang diketahui adalah beda potensial (V), kuat arus (i), dan waktu (t), maka ingat-ingatlah rumus yang ‘pantas’ untuk mengerjakannya, yaitu rumus yang mengandung unsur-unsur dari besaran-besaran tersebut. Jadi rumusnya adalah, W = V x i x t.
31. Jika soal berupa hitungan, kalian ingat rumusnya, namun besaran yang ditanyakan di soal tidak sama persisi urutannya dengan rumus, maka ubahlah rumus itu secara matematis dengan cara memindahkan besaran lain ke ruas yang berbeda (kanan atau kiri tanda sama dengan). Contoh : hitunglah besarnya gaya (F) yang diperlukan untuk memberi tekanan (P) sebesar … pada luas bidang tekan (A) sebesar …. Ingatlah, rumus utamanya adalah, P = F/A. Namun jika yang ditanyakan adalah F, maka ubahlah rumusnya sehingga menjadi, F = P x A. Atau bisa juga menggunakan metode rumus segitiga.
32. Jika soal berupa hitungan, kalian lupa rumusnya, dan kalian juga lupa simbol dari tiap-tiap besarannya, maka hubungkanlah besaran itu dengan istilah dalam bahasa inggrisnya. Contoh : jika yang diketahui adalah besaran massa dan percepatan, sedangkan yang ditanyakan adalah gaya, maka ingatlah…. Gaya (bahasa inggrisnya ‘Force’, sehingga simbolnya ‘F’), massa (bahasa inggrisnya ‘mass’, sehingga simbolnya ‘m’), dan percepatan (bahasa inggrisnya ‘acceleration’, sehingga simbolnya ‘a’). Jadi untuk menentukan rumusnya adalah dengan menentukan dari besaran F, m, dan a, sehingga menjadi, F = m x a.
33. Jika kalian mendapatkan soal yang menunjukkan beberapa besaran yang tidak berhubungan dengan rumus untuk mencari besaran yang ditanyakan, maka gabungkanlah beberapa rumus. Contoh : carilah besarnya daya listrik, tapi yang diketahui adalah beda potensial (V), muatan listrik (q) dan waktu (t), maka gunakanlah rumus, P = V x I, dan gantilah I dangan rumus I = q/t. Maka rumusnya menjadi, P = V x q/t. Jadi, dalam beberapa kasus, untuk mengerjakan suatu soal, gabungkanlah beberapa rumus yang saling berhubungan.
34. Jika dalam soal hitungan, angka yang diketahui berupa angka desimal yang banyak menggunakan angka nol, maka untuk mempermudah, ubahlah ke dalam bilangan berpangkat. Contoh : diketahui koefisien muai suatu benda adalah 0,000011, maka ubahlah angka itu menjadi 1,1 x 10-5 agar dalam penghitungannya menjadi lebih sederhana dan lebih mudah juga untuk penyelesaikan soalnya.
Untuk Soal Kimia :
35. Untuk soal Kimia yang berupa uraian/kalimat, atau yang dilengkapi dengan gambar, tabel, grafik, atau diagram, cara mengerjakannya hampir sama dengan cara mengerjakan soal biologi dan fisika.
36. Untuk soal Kimia yang berupa hitungan dengan menggunakan rumus, teknis dan cara mengerjakannya hampir sama dengan cara mengerjakan soal Fisika.
37. Jika pada soal menunjukkan terjadinya reaksi kimia, yang sangat perlu diingat dalam ilmu Kimia, selain harus mengetahui besaran-besaran fisik yang umumnya digunakan dalam penghitungan, juga harus benar-benar hafal nama unsur dan simbolnya. Ini mutlak harus dihafalkan.
38. Jika dalam sebuah soal disajikan sebuah reaksi kimia, pastikan bahwa reaksi kimia tersebut sudah dalam keadaan setara, artinya koefisien reaksinya sudah memenuhi hukum kekekalan massa. Jika koefisien reaksinya belum setara, setarakanlah dahulu. Dan yang perlu diperhatikan juga adalah bilangan oksidasi dari tiap unsur atau molekul yang bereaksi.
39. Untuk menentukan nama suatu senyawa, atau untuk menentukan rumus molekul suatu senyawa, yang sangat perlu untuk diperhatikan adalah mengetahui muatan suatu ion atau mengetahui bilangan oksidasinya (untuk atom maupun untuk senyawa ketika berada dalam bentuk ion), sehingga nantinya akan dihasilkan suatu senyawa baru yang netral.
Penutup
40. Sebelum mengumpulkan lembar jawaban, cek kembali identitas (nama, nomor peserta, kelas, dll), teliti lagi secara menyeluruh apakah semua soal sudah dijawab, jika ada yang terlewat atau belum selesai mengerjakan, gunakan waktu yang masih tersisa untuk segera menyelesaikannya. Dan tepat sebelum lembar jawab dikumpulkan, berdoalah agar dari usaha yang telah dilakukan akan mendapat hasil terbaik. Aamiin.
tamat
Yogyakarta, 3 November 2011
Fitri Nurhati